Kamis, 02 Agustus 2012

bokek yang membawa hikmah


1 agustus 2012
dear diary…
bokek, kata itu yang seharian ada dibenakku dy…huuh gak asyik sekali kalau di dompet hanya ada uang 2000 an satu, 5 ratusan logam 2 dan selebihnya kaoin 200 an dan 100 an itu pun hanyaa ada beberapa saja…padahal pulsa juga udah ludes., untung tadi ada ibuk yang baik hati…akhirnya ia gak tega melihat anaknya yang pasang muka memelas dari siang tadi…hehe, jurus jitu nih dy, tapi sebenernya aku ndak sengaja lho dy pasang muka melas itu,,atau mungkin memang bener kata peptah kalau keadaan hati kita akan tampak dari raut muka kita,,, ah sudah lah yang penting pulsaku dah keisi dan sekarang udah bisa bales sms temen yang numpuk hampir 10 sms yang espayed,..jujur udah 2 hari ini pulsaku menempati angka 98 rupiah dyJ,
dy yang shalehah..
nampaknya aku sangat lebay mengespresikan ke-bokekan-ku, padahal  di luar sana masih banyak orang yang kondisinya lebih memperhatinkan lagi dibanding dengan kondisiku sekarang, ah aku jadi teringat anak kecil seumuran hilmi – 8 tahun keponakanku-  berjalan di pinggiran jalan laks yos sudarso Ponorogo sambil membawa karung dengan memakai baju dari salah satu partai islam - terlihat agak kebesaran dan kondisinya pun sudah tidak layak lagi untuk di pakai-, mungkin kalau dirumah ku itu udah digunakan untuk ngepel lantai, ia berjalan dengan setengah berlari , jelas sekali  ia menahan panas aspal yang siang itu terlihat sangat membakar,,hmm bisa kau bayangkan sendiri kan dy betapa panasnya kota reog yang sudah berbulan-bulan tak terguyur hujan, ia berjalan tanpa menggunakan alas kaki dy, gila. kalau gw ogah deh,, hingga kulitnya Nampak seperti oli, hitam mengkilat, tapi bagaimanapun juga ia harus melakukan hal seperti itu setiap hari dy, kau tahu dy,dia adalah pemulung… anak seusia dia,yang seharusnya menghabiskan waktu dengan menimba ilmu, mendapat kasih sayang dan bermain, justru dia gunakan untuk berkutat dengan sampah-sampah, dan panasnya aspal jalanan, demi mendapatkan sesuap nasi. hingga tak menghiraukan lagi kulit yang sudah berubah warna itu,,peluhnya yang bercucuran menambah kesan “oli” yang berlumuran ditubuhnya, sempat aku bercakap-cakap dengannya ternyata ia sudah tidak mempunyai ayah dan ibu dy, dia tidak mengenali mereka, ia hanya bilang “aku karo embah” dia dibesarkan oleh neneknya, owh bersyukurlah qoni’ kau beruntung di usiamu yang ke-20 ini Kau masih bisa tersenyum bersama dengan orang yang kau sayangi dan mengerti apa yang engkau butuhkan., sedangkan dia si-tole pemulung itu?? senyumnya terlihat hanya ketika ia mendapat satu botol atau satu gelas bekas air mineral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar